Jumat, 15 Oktober 2010

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA..

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah

Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri



Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian

Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah



Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri



Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan

Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan



Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran



Ajari anak kita dengan AlQur'an.......

Rabu, 23 Juni 2010

Rahasia Sujud dalam Shalat

"Darah tidak akan memasuki urat saraf di dlm otak manusia, kecuali sedang sujud sholat"

Seorang doktor di Amerika telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang doktor neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan pengobatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan "Pengobatan Melalui Al-Quran".


Kajian pengobatan melalui Al-Quran membuatkan obat-obatannya berpatokan apa yang terdapat di dalam Al-quran. Diantara cara-cara yang digunakan adalah berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam/jintan hitam (blackseed/habbatussauda) dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam urat manusia yang tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Setelah membuat kajian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya beliau mendapati bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud saat mengerjakan Sholat. Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa saat saja. Yakni, darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar Sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam.

Columbia University State pernah melakukan penelitian tentang otak. Ternyata, di otak terdapat sebuah bagian yang tidak teraliri darah. Tapi, bagian tersebut dapat teraliri darah bila kita melakukan gerakan khusus seperti sujud yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Walaupun tidak menyebutkan secara gamblang tentang waktu-waktu tersebut, tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar Sholat Lima Waktu yang kita (Umat Islam) lakukan setiap hari.

Efek dari teraliri-nya bagian dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimal. Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja (seperti, menghitung, menghapal, belajar dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya menambah kecerdasan otak kita.

Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan Sholat, maka otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Dengan demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam 'sepenuhnya' kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini.

Kesimpulannya:
Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak Sholat, apalagi yang tidak beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi dengan secara normal tetapi sebenarnya dalam sesuatu keadaan mereka akan kehilangan keseimbangan dalam membuat keputusan yang normal.
Justru itu, tidak heranlah jika manusia ini kadang kala tidak segan-segan untuk melakukan perkara-perkara yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya, walaupun akal mereka mengetahui bahwa perbuatan yang akan dilakukan itu adalah salah dengan kehendak mereka.

Inilah adalah menggambarkan ketidak mampuan otak mereka untuk mempertimbangkan akan perbuatan mereka itu secara lebih normal. Maka dari itu tidak heran timbulnya bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat masa kini. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengambil hikmah dari kisah di atas.


" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud... (QS. Al-Fath : 29)

Sabtu, 19 Juni 2010

TIP TAMPIL PERCAYA DIRI

BERDIRI TEGAK,
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna. Pokoknya jangan sampai kelihatan lecek dech, soalnya penampilan seseorang akan menentukan penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda.

BERSIKAP ASERTIF,
Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan.

OBYEKTIF MENILAI DIRI SENDIRI.
No body's perfect, nggak ada orang lain di dunia ini yang sempurna, dan nggak ada juga orang di dunia ini yang benar nggak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda, jadi buat apa minder....??? Nggak ada untungnya.

BUANG RASA TAKUT.
Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap mata lawan bicara kita, tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang, kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana mimik wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan, apalagi kalo sampi ngiler nggak karuan.

SEDIKIT BASA BASI.
Cobalah untuk bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa percaya diri kemu boleh juga mencobanya.

BICARALAH YANG LUGAS.
salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter. Dan biasanya terlalu banyak berkata, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee, anu dan yang sejenisnya, misalnya. " saya akan eeeee, anu, saya kan anu......".

SELAMAT MENCOBA. JUST TOBE YOUR SELF! Julian Patra 'Iyan

Selasa, 01 Juni 2010

3 kata ajaib

Aku mau bagi sedikit tips.. yang dulu pernah aku baca dari sebuah buku.. tapi udah lama banget, aku juga udah lupa judul dan siapa pengarangnya.. tapi yang jelas aku masih inget betul inti tips ini.. soale tiga kata ini masih aku pegang sampe sekarang .. Tiga kata ini pernah memberi arti tersendiri dalam hidupku, membawa perubahan besar dalam fase-fase hidupku beberapa tahun lalu..

Tiga kata ajaib itu ialah :

1. MAAF

sorryJangan segan-segan untuk mengucapkan maaf. Mungkin sebagian orang merasa pantang untuk mengucapkan kata ini, karena banyak anggapan bahwa orang yang meminta maaf akan dianggap lemah, kalah, atau tidak berdaya..

Benarkah ?

Tidak !! kata maaf dapat memunculkan sifat rendah hati, “Maaf” membuat kita bisa menerima keadaan diri kita.. sebagai seorang manusia biasa, yang nggak mungkin luput dari kesalahan.

“Maaf” dapat membantu kita dalam ‘proses mengampuni’ diri sendiri – yang pada akhirnya dapat membawa ke proses ‘mengampuni orang lain’. “Maaf” bukan berarti kalah, sebaliknya, maaf membuat kita belajar menghargai orang lain yang pada akhirnya akan membawa ‘kemenangan tak terduga’ pada diri kita – “Maaf” memberi pelajaran bahwa ‘kebenaran adalah hak bagi semua orang’.

Bahkan, kadangkala “maaf” dapat membuat musuh-musuh kita malu, malu akan dirinya sendiri, malu akan kesombongan dan keangkuhan yang selalu ia pegang selama ini (Apalagi kalau dia betul-betul tahu bahwa sebenarnya kesalahan ada pada dirinya sendiri).

Dan jangan takut untuk meminta maaf !!! dan jangan pernah khawatir “Maaf”-mu tidak diterima.. Bukankah di dalam lubuk hati terdalam setiap manusia, akan selalu ada keinginan untuk memaafkan dan mengampuni orang lain ?

So.. Jangan ragu-ragu untuk mengucapkan kata “Maaf” – dan buka hati anda, serta hancurkan kesombongan itu !

2. TOLONG

helpSetiap orang tahu, kalau kita adalah makhluk sosial – makhluk yang tak mungkin mampu hidup sendiri tanpa orang lain. So.. kata “Tolong” adalah kata yang ’sangat wajar diucapkan’.

“Tolong” membuat kita menyadari keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam diri kita.. “tolong” membuat kita ‘lebih mampu’ menerima diri kita sendiri – secara apa adanya. “Tolong” membuat kita lebih mampu untuk melihat secara jernih.. apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita lakukan – dan dalam proses lebih lanjut hal ini dapat membantu kita untuk menerima setiap kekurangan yang ada dalam diri kita.

Sebagian orang merasa ‘malu’ untuk berkata “tolong” ..kenapa ? karena secara tidak sadar kita memang ‘terdidik’ untuk menjadi ‘mandiri’.. MANDIRI ? .. TIDAK !! Mandiri bukan berarti kita tidak membutuhkan orang lain, mandiri bukan berarti menjadi egois dan tidak pernah melibatkan orang lain. Mandiri adalah sebuah proses penemuan jati diri – dan setahuku kata “Tolong” akan sangat dibutuhkan untuk menuju kemandirian.. dan jika tidak – anda akan tersesat kepada keegoisan semata.

Jangan ragu-ragu untuk meminta tolong kepada seseorang.. tahukah anda bahwa di dalam hati seseorang pasti selalu ada keinginan untuk menolong orang lain ? bahwa selalu muncul harapan agar bisa membantu dan berarti bagi orang lain ? Yup !! ini adalah insting alami yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia.

So.. hargailah orang lain dengan meminta ‘tolong’ kepada dia.. buatlah dia merasa berharga di hidupmu, biarkan dia merasa lega dan bahagia karena bisa menolong anda.. Jangan malu untuk meminta tolong kepada orang lain.. termasuk orang-orang yang anda benci – karena biasanya kebencian itu akan ‘runtuh’ saat kasih mengalir dalam sebuah pertolongan yang tulus.

3. TERIMA KASIH

thanksTerima kasih ? yup.. kata-kata yang sering kita lupakan saat kita menerima bantuan dari orang lain. Memang, bagi sebagian orang – sangat sulit untuk mengucapkan ini. Kenapa? karena “terima kasih” membutuhkan ketulusan, “terima kasih” membutuhkan tatapan mata yang hangat, “terima kasih” membutuhkan sentuhan kasih… sudahkah kita lupa akan hal-hal ini ?

Kita harus menyadari, bahwa sebenarnya bantuan yang diberikan orang lain kepada kita – apapun itu – tidak akan bisa tergantikan. Banyak orang berusaha ‘membalas budi’ kepada orang lain.. tetapi seringkali hal ini malah melahirkan kekecewaan bahkan permusuhan.

Kenapa ? karena tidak akan ada budi yang bisa terbalaskan.. mata tidak mungkin diganti dengan mata – gigi tidak mungkin digantikan dengan gigi – dan hidup tidak akan mungkin digantikan dengan hidup !

Bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah bukan orang yang kita kenal ? bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah orang tua kita ? bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah seorang malaikat ? dan bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah Tuhan ? mampukah kita ‘membalas-Nya’ ?

Jawabannya simpel : MAMPU !!

Tuhan telah merakit dua kata ini untuk anda.. TERIMA KASIH !! dua kata ini sudah mewakili semuanya. Dua kata ini sudah mewakili balasan apapun yang pernah diberikan oleh orang-orang di sekitar anda. Kata ‘terima kasih’ yang anda ucapkan – mewujudkan bahwa pertolongan yang dia berikan adalah pertolongan yang tak terbalaskan – pertolongan yang sangat berarti bagi hidup anda.

sudah berapa lamakah anda mulai ‘lupa’ mengucapkan kata-kata ini kepada orang tua, teman, atau Tuhan ?

Saya jadi ingat – ketika saya diwisuda – yang berarti awal kedewasaan hidup saya – saya bersujud dan mengucapkan ‘terima kasih’ kepada Bapak saya, yang sebagai single parent telah menjaga dan membiayai sekolah saya dari kecil.. dan tahukah apa yang terjadi ? kami menangis bersama ! sebuah hal yang sangat langka di keluarga kami.. segala kebencian dan permusuhan itu.. semuanya hancur lebur di hari wisudaku.. berganti dengan pelukan dan ciuman kasih perdamaian.. aku mulai tahu bahwa “Terima Kasih” juga mempunyai kekuatan dahsyat yang luar biasa..

Terima kasih.. dapat membuat anda belajar menghargai orang lain, dapat membuat anda ‘berdamai’ – dengan sesama, dengan alam.. dan dengan Tuhan..

Tiga kata diatas adalah tiga kata yang luar biasa – mampu merubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin – tiga kata yang bisa merubah seluruh siklus hidup menjadi lebih baik.. semoga..

OK.. that’s all my tips for today.. see u..

Minggu, 23 Mei 2010

WARNA MASA DEPAN ANAK"

WARNA MASA DEPAN ANAK"

ANAK ADALAH SEBUAH KAIN SUTRA YANG BERHARGA
YANG HARUS DIBILAS DENGAN SABAR BILA TERNODA
YANG HARUS DIHALUSKAN DENGAN PENUH PERASAAN BILA KUSUT
YANG HARUS DISULAM DENGAN TEKUN BILA TERKOYAK
ANAK ADALAH SEBUAH JIWA YANG SEDANG BERKEMBANG

ANAK ADALAH SEBUAH TAMAN BUNGA YANG INDAH
YANG HARUS DISIRAM DENGAN RAJIN BILA LAYU
YANG HARUS DIBERI PUPUK TIADA HENTI BILA TIDAK TUMBUH SUBUR
YANG HARUS DISIANGI DENGAN TEKUN BILA TUMBUH TIDAK TERATUR
ANAK ADALAH RAGA YANG SEDANG MEKAR

ANAK ADALAH SEBUAH INVESTASI TERBESAR BAGI MASA DEPAN
YANG HARUS DIJAGA DENGAN KETAT BILA TERJADI INFLASI MORAL
YANG HARUS DISTABILKAN DENGAN TEGUH BILA TERJADI FLUKTUASI MENTAL
ANAK ADALAH SEBUAH NYAWA YANG SEDANG TUMBUH

ANAK ADALAH SEBUAH SIMFONI YANG MENAKJUBKAN
YANG HARUS DIDENDANGKAN DENGAN SYAHDU SAAT SEDANG KELABU
YANG HARUS DIMAINKAN DENGAN INDAH SAAT SEDANG LARA
YANG HARUS DIKUMANDANGKAN DENGAN SEMANGAT SAAT SEDANG MEREDUP
ANAK ADALAH SEBUAH SENI YANG SEDANG HIDUP

ANAK ADALAH AWAL SEBUAH KEHIDUPAN
AWAL KEHIDUPAN ADALAH BENTUK MASA DEPAN ANAK
JANGAN ABAIKAN RAGA YANG SEDANG TUMBUH
JANGAN KASARI JIWA YANG SEDANG BERKEMBANG
JAUHKAN KEBENCIAN DARI SENI YANG SEDANG HIDUP
JAUHKAN KEKERASAN DARI NYAWA YANG SEDANG MEKAR

ANAK ADALAH SEBUAH AWAL KEHIDUPAN
AWAL KEHIDUPAN ADALAH WARNA MASA DEPAN ANAK
JANGAN SIA-SIAKAN AWAL INI
JANGAN SAMPAI SESAL ITU TERJADI KELAK
SAAT WARNA SURAM TERLANJUR SELIMUTI MASA DEPAN ANAK

Kamis, 20 Mei 2010

Racun Hati

Racun atau virus ternyata tak hanya menyerang tubuh kita saja. Hati kita dalam artian maknawi pun ternyata bisa juga kesusupan makhluk yang berbahaya ini. Bedanya, kalau racun dan virus yang menyerang tubuh segera kita rasakan pengaruhnya dan tentu segera kita waspada, misalnya dengan membuang sumber racun yang ada. Namun kalau hati kita yang kena racun, kita sering tak sadar kalau telah keracunan. Bahkan mungkin sebagian besar kita tak tahu apa itu racun atau virusnya hati. Dokter di rumah sakit pun tak bisa mendiagnose atau jangan-jangan dokternya pun kena racun atau virus itu pula…

Jelasnya, racun hati berbeda dengan racun yang menyerang tubuh. Ia lebih gawat karena mengancam kelangsungan hidup pada dua kehidupan , yaitu kehidupan dunia dan akhirat. Beberapa racun hati yang mesti diwaspadai adalah:

Terlampau Banyak Bicara

Lidah kita sebenarnya bentuknya hanya kecil, namun ternyata ia punya daya rusak yang sangat hebat bila tidak dipelihara dengan syariat. Pertengkaran, permusuhan , kebencian, perceraian, bahkan peperangan bisa berlangsung akibat tidak terkendalinya kata-kata yang dimainkan oleh lidah. Di zaman kita, realita membuktikan bagaimana kerusakan yang ditimbulkan dari aktivitas "terlampau banyak bicara". Fitnah, adu domba, menggunjing (Ghibah) bergaung di berbagai penjuru. Tak heran apabila aktivitas ini pula yang terbanyak memasukkan orang kedalam api neraka seperti sabda nabi shallallahu alaihi wa sallam : "Dua lubang yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam neraka, yaitu mulut dan kemaluan" (HR shahihain)

Kadang orang berucap tanpa ia pikirkan terlebih dahulu dan ia anggap hal yang sangat sepele namun berakibat ia terpuruk di api neraka. Dan kini majelis-majelis seperti ini laku dan banyak diminati oleh masyarakat. Beragam dosa lahir dari aktivitas ini, maka ia pula yang merupakan racun berbahaya yang mesti diwaspadai. Bagi seorang muslim hanya ada 2 pilihan saja yaitu berkata-kata yang baik atau diam.

Memandang hal-hal yang diharamkan

Pandangan yang haram akan membekaskan bayangan di dalam hati kita terhadap apa-apa yang kita pandang. Syaitan pun segera bermain di sana, dengan membikin hiasan-hiasan indah pada bayangan tersebut. Akibatnya akan lahir kejelekan-kejelekan yang banyak di hati kita.

Sebenarnya ada muatan apa pada pandangan yang diharamkan itu…?

1. Pandangan adalah panah yang dillepaskan oleh iblis. Ketika seseorang tak menjaga pandangannya niscaya panah-panah iblis segera menancap di dalam hatinya, dan membuat luka yang menganga.
2. Syaitan masuk bersama pandangan yang diharamkan.
3. Menyibukkan hati untuk memikirkan apa yang dipandang. Hati pun lalai untuk memikirkan kesehatan dan kebaikan hati. Akhirnya, kacau balaulah segala urusannya,karena mengikuti hawa nafsunya.
4. Mengumbar pandangan merupakan kemaksiatan kepada Allah. Karena Allah memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan muslimah untuk menjaga pandangannya : "Katakan kepada laki-laki yang beriman agar menundukkan pandangannya dan menjaga kehormatan mereka, yang demikian itu lebih suci dan bersih bagi mereka" (QS An Nur : 30)
5. Mengumbar pandangan menyebabkan kegelapan hati. Hal ini sebagaimana ditunjukkan Allah setelah memerintahkan untuk menjaga panadangan dengan firmanNya : "Allah adalah cahaya langit dan bumi"
6. Mengumbar pandangan membutakan hati dari membedakan antara kebenaran dengan kebatilan. Dan barangsiapa yang menundukkan pandangan karena Allah maka ia akan memperoleh firasat yang benar.

Kebanyakan Makan

Sederhana dalam hal makan berkorelasi dengan kelembutan hati, kekuatan pemahaman, kelembutan jiwa kelemahan hawa nafsu dan amarah. Adapun berbanyak makan akan menyebabkan hal yang berlawanan dengan hal di atas.

"Tidaklah bani Adam memenuhi suatu wadah yang lebih jelek daripada perutnya. Cukup baginya menegakkan tulang punggungnya, bila tidak maka hendaknya ia mengisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya" (HR. Ahmad)

Berlebihan dalam hal makan mengundang sedemikian banyak kejelekan, karena akan menggerakkan badan untuk berbuat maksiat, memperberat ketaatan dan ibadah. Kita dapati dalam realita, betapa banyak maksiat terjadi karena kebanyakan makan. Diakhir poin ini, seorang ulama salaf mengisahkan tentang seseorang yang menasehati pemuda ahli ibadah di kalangan bani israil Janganlah kalian banyak makan, minum dan tidur yang mengakibatkan kalian banyak merugi.

Terlalu banyak bergaul

Pergaulan yang tidak didasari dengan syariat, akan menimbulkan kerusakan yang besar. Kasus yang banyak terjadi, seseorang yang semula shalih, berubah total menjadi penjahat yang luar biasa rusak karena pengaruh pergaulan yang tidak islami. Maka bagi setiap muslim hendaknya memperhatikan siapa yang akan dia jadikan kawan dekatnya yang selalu ia pergauli. (Tazkiyatun Nafs Dr. Ahmad Farid)

Nasehat Lukman keoada Anaknya

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibanding dirinya. Tak terkecuali seorang penjahat sekalipun, dia akan berharap buah hati-nya kelak akan tumbuh menjadi orang yang baik. Tapi sangat kecil kemungkinan seorang anak akan tumbuh menjadi orang baik, kalau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang baik, diberikan makanan dari hasil yang tidak baik, serta diberikan penasihatan-penasihatan yang jauh dari kebaikan.

Banyak contoh yang bisa kita tiru dari kehidupan orang-orang shaleh terdahulu, untuk mempersiakan anaknya menajadi orang baik dan membawa kebaikan. Salah satu kisah yang sangat terkenal adalah kisah Luqman Hakim. Luqman Hakim bukanlah seorang nabi dan rasul, dia hanyalah manusia biasa.

At-tabari mengatakan bahwa Luqman adalah seorang hamba dari negeri Habsyah yang bekerja sebagai tukang kayu. Namun namanya terpatri abadi didalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menyebutnya sebagai laki-laki shaleh yang memberikan untaian nasihat luhur kepada anaknya. Dalam beberapa penuturan, Luqman dilukiskan sebagai orang yang bijak, santun, dan penderma. Al-Qur’an mengatakan bahwa Luqman dikaruniai hikmah (kebijaksanaan) (QS Luqman [31]: 12).

Terkait wasiat atau nasihat Luqman, al-Qur’an merincinya dalam beberapa ayat.

Pertama : Nasihat untuk selalu menjauhi perbuatan syirik, ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’” (QS: Luqman [31]:13).

Kedua : Selalu berbuat baik kepada kedua orang tua (QS Luqman [31]: 14), terutama kepada ibu. Islam memberikan penghormatan dan kedudukan yang amat tinggi kepada para ibu, sampai-sampai disebutkan bahwa “surga berada dibawah telapak kaki ibu”.

Ketiga : Tidak mengikuti anjuran dan perintah orang tua dalam kemaksiatan. Meski demikian, perintah orang tua untuk membangkang terhadap perintah Allah SWT, tidak menggugurkan kewajiban anak untuk senantiasa berbuat baik kepada mereka (QS Luqman [31]: 15)

Keempat : Selalu bersyukur karena meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah Swt, tapi juga harus dilanjutkan dengan perbuatan. Misalnya, menyisihkan sebagian dari harta kita kepada kaum fakir miskin. Dalam al-Qur’an Allah SWT menyatakan bahwa jika kita bersyukur atas karunia-Nya, maka nikmat yang kita terima akan bertambah (QS Ibrahim [14]: 7).

Kelima : Selalu berbuat baik walau sekecil apapun (QS Luqman [31]: 16).

Keenam : Tidak lalai dalam mengerjakan shalat, senantiasa menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemunkaran, serta selalu bersabar dalam setiap kondisi (QS Luqman [31]: 17).

Ketujuh : Membuang sikap sombong yang ada dalam diri (QS Luqman [31]: 18)

Kedelapan : Selalu rendah hati dan tidak mengucapkan kata-kata kasar (QS Luqman [31]: 19).

Itulah nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya yang diabadikan dalam al-Qur’an. Semoga kita bisa mencontoh tauladan kebaikan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Sabtu, 15 Mei 2010

8 Kado Terindah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. Kehadiran
Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. Mendengar
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

3. Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

4. Kebebasan
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “kamu bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5 Keindahan
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6 Tanggapan Positif
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

7 Kesediaan Mengalah
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8. Senyuman
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi.

Semoga memberi inspirasi bagi kita untuk semakin mampu membahagiakan sesama,
semoga semua hidup berbahagia…..

Senin, 15 Maret 2010

Teman-teman Akhirat

Umumnya, kita ngerasa seneng dengan adanya teman, terlebih teman yang buanyak. Memang lumrah, karena kita disebut sebagai makhluk sosial, artinya kita tak bisa hidup tanpa orang lain.

Tapi bukan berarti loh…. kita boleh semaunya bergaul dengan sembarang orang! Sebab, teman adalah cerminan diri. Baik buruk teman sangat berpengaruh terhadap hidup, terlebih agama kita. Karena itu, Islam memberi metode-metode jelas dalam menjalin teman, khususnya teman yang baik untuk akhirat kita.

Pilih Yang Baik!

Teman memiliki pengaruh yang besar sekali pada diri kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kamu melihat siapa temannya." (Riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi)

Hadits tersebut memiliki makna bahwa seseorang akan berbicara dan berkelakuan seperti kebiasaan kawannya. Karena itu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita kudu bisa mengenali kualitas agama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yang shalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, no way…! Tapi jangan lupa kasih nasehat teman yang model ini loh…
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengungkapkan,"Jangan berteman, kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa." (Riwayat Ahmad dihasankan oleh al-Albani)
Al-Khathabi mengatakan, “Yang dimaksud dengan jangan memakan makananmu, kecuali orang yang bertakwa adalah dengan cara mengundang mereka dalam suatu jamuan makan. Sebab jamuan makan bisa melahirkan rasa kasih sayang dan cinta di antara yang hadir.”Yang ngga boleh juga dalam berteman adalah berkawan dengan para pelaku dosa besar dan ahli maksiat, apalagi berakrab ria dengan orang-orang kafir dan munafik.
Saling Memberi NasihatDalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaan dan keinginan hawa nafsu teman. Tapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar ma'ruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.
Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah tuntunan Islam.
Nyatakan Cintamu…
Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan, atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun melayang.
Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan tersebut, kecuali hanya untuk mendapatkan ridha Allah. Orang macam inilah yang berhak mendapat janji Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali per-lindungan-Ku." (Riwayat Muslim)
Sebuah kisah mengatakan, "Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Ke mana anda hendak pergi? "Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini." Jawabnya. "Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?" "Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah l." jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, "Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia." (Riwayat Muslim)
Ungkapkan Cinta…Kokohkan Cinta
Anas radhiyallahu anhu mengisahkan, "Ada seorang laki-laki di sisi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Tiba-tiba ada sahabat lain yang berlalu. Laki-laki tersebut lalu berkata, “Ya Rasulullah, sungguh saya mencintai orang itu (karena Allah)”. Maka Nabi n bertanya, “Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?” “Belum”, jawab laki-laki itu. Nabi bersabda, “Maka bangkit dan beritahukanlah padanya, niscaya akan mengokohkan kasih sayang di antara kalian.” Lalu ia bangkit dan memberitahukan, “Sungguh saya mencintai anda karena Allah.” Maka orang ini berkata, “Semoga Allah mencintaimu, yang engkau mencintaiku karena-Nya." (Riwayat Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani).
Jaga Rahasia
Setiap orang punya rahasia. Biasanya, rahasia itu disampaikan kepada teman terdekat atau yang dipercayainya. Anas radhiyallahu anhu pernah diberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Anas radhiyallahu anhu berkata,Nabi shallallahu alaihi wa sallam merahasiakan kepadaku suatu rahasia. Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelah beliau (wafat). Ummu Sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidak memberitahukannya." (Riwayat Al-Bukhari)
Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhianat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat orang munafik.Begitulah, diantara resep mencari teman akhirat. Artinya teman yang terjalin karena tali agama dan demi kepentingan agama. Siapakah temen kamu?

Sabtu, 13 Maret 2010

BILA AKU JATUH CINTA

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu
,agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.


Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta
,jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu


Ya Allah, jika aku jatuh hati,
zinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.


Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.


YaRabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.


Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.


Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
anganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.


Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih
dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.


Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.


Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu
dan keindahan bertawakal di jalan-Mu


.(As-Syahid Syed Qutb)--------------------

Kamis, 25 Februari 2010

Istri Yang Membahagiakan

Kebahagiaan rumah tangga yang menjadi tujuan setiap keluarga terbentuk di atas beberapa faktor, yang terpenting adalah faktor anggota keluarga. Mereka inilah faktor dan aktor pencipta kebahagiaan dalam rumah tangga, atau sebaliknya, kesengsaraan rumah tangga juga bisa tercipta oleh mereka. Dari anggota rumah tangga, faktor yang paling berperan besar dalam perkara ini adalah istri, karena dia adalah ratu dan ikon utama sebuah rumah tangga, ia adalah rujukan suami dan tempat kembali anak-anak, maka dalam bahasa Arab dia disebut dengan ‘Um’ yang berarti induk tempat kembali.

Sebagai pemeran utama dalam panggung rumah tangga, karena perannya yang cukup signifikan di dalamnya, maka istri harus membekali diri dengan sifat-sifat dan kepribadian-kepribadian sehingga dengannya dia bisa mengemban tugas dan memerankan perannya sebaik mungkin, dengan itu maka kondisi yang membahagiakan dan situasi yang menentramkan di dalam rumah akan terwujud.
Mengetahui skala prioritas
Dunia memang luas dan lapang, namun tidak dengan kehidupan, yang akhir ini, selapang dan seluas apa pun tetap terbatas, ada tembok-tembok yang membatasi, ada rambu-rambu yang mengekang, namun pada saat yang sama tuntutan dan hajat kehidupan terus datang silih berganti seakan tidak akan pernah berhenti, kondisi ini mau tidak mau, berkonsekuensi kepada sikap memilah skala prioritas, mendahulukan yang lebih penting kemudian yang penting dan seterusnya.
Sebagai ikon dalam rumah tangga, istri tentu mengetahui benar keterbatasan rumah tangga di berbagai sisi kehidupan, keterbatasan finansial dan ekonomi misalnya, sebesar apapun penghasilan suami plus penghasilan istri (jika istri bekerja), tetap ada atap yang membatasi, ada ruang yang menyekat, tetap ada hal-hal yang tidak terjangkau oleh uang hasil usaha mereka berdua, ditambah dengan jiwa manusia yang tidak pernah berhenti berkeinginan, keadaannya selalu berkata, “Adakah tambahan?”, maka sebagai istri yang membahagiakan, dia harus mengetahui dengan baik prinsip dasar ini, mendahulukan perkara yang tingkat urgensinya tertinggi kemudian setelahnya dan seterusnya
Keterbatasan dalam hubungan di antara suami dan istri, mungkin karena latar belakang keduanya yang berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda, keluarga yang berbeda, tabiat dan watak yang berbeda, hobi dan kesenangan yang berbeda, waktu yang tersedia untuk berdua minim, semua itu membuat hubungan suami istri serba terbatas, namun hal ini bukan penghalang yang berarti, selama istri memahami kaidah prioritas ini.
Istri yang baik adalah wanita yang mengetahui tatanan prioritas dengan baik, dalam tataran hubungan suami istri, secara emosinal dan fisik, dalam tatanan rumah tangga, secara formalitas dan etika, ia menempati deretan nomor wahid.
Realistis dalam menuntut
Di hari-hari pertama pernikahan, biasanya dalam benak orang yang menjalani tersusun rencana-rencana yang hendak diwujudkan, tertata target-target yang hendak direalisasikan, terlintas harapan-harapan yang hendak dibuktikan. Umum, lumrah dan jamak. Kata orang, hidup ini memang berharap, karena berharap kita bisa tetap eksis hidup dengan berbagai macam siatuasi dan kondisinya. Demikian pula dengan sebuah rumah tangga. Tahun pertama harus memiliki anu. Tahun kedua harus ada ini. Tahun ketiga, keempat dan seterusnya.

Sekali lagi wajar, selama hal itu masih realistis. Dan soal harapan dan ambisi biasanya istri selalu yang menjadi motornya. Dalam sebuah ungkapan dikatakan, “Wanita menginginkan suami, namun jika dia telah mendapatkannya, maka dia menginginkan segalanya.” Memang tidak semua wanita, karena ini hanya sebuah ungkapan dan tidak ada ungkapan yang general. Namun dalam batas-batas tertentu ada sisi kebenarannya, karena tidak jarang kita melihat beberapa orang suami yang banting tulang dan peras keringat demi kejar setoran yang telah dipatok istrinya.Maka alangkah bijaknya jika dalam menuntut dan mencanangkan target memperhatikan realita dan kapasitas suami, jika sebuah harapan sudah kadung digantung tinggi, lalu ia tidak terwujud, maka kecewanya akan berat, bak orang jatuh dari tempat yang sangat tinggi, tentu sakitnya lebih bukan?Sebagian istri memaksa suami menelusuri jalan-jalan yang berduri dan berkelok-kelok, di mana dia tidak menguasainya, jika suami mengangkat tangan tanda tak mampu mewujudkan sebagian dari tuntutannya, maka istri berteriak mengeluh. Hal ini, sesuai dengan tabiat kehidupan rumah tangga, menyeret kehidupan rumah tangga kepada jalan buntu selanjutnya yang muncul adalah perselisihan, jika ia menyentuh dasar kehidupan, maka bisa berakibat keruntuhannya.


Seorang istri shalihah selalu mendahulukan akalnya, dia tidak membuat lelah suaminya dengan tuntutan-tuntutan yang irasional, tidak membebaninya di luar kemampuannya dan tidak memberatkan pundaknya dengan permintaan-permintaan demi memenuhi keinginan-keinginannya semata.Salah satu contoh yang jarang ditemukan yang terjadi dalam sejarah tentang keteladanan sebagian istri yang begitu memperhatikan keadaan suami tanpa batas walaupun hal tersebut berarti mengorbankan kemaslahatannya sendiri adalah apa yang diriwayatkan oleh kitab-kitab ath-Thabaqat tentang Fatimah az-Zahra` pada saat dia dan suaminya Ali bin Abu Thalib mengalami kesulitan hidup yang membuatnya bermalam selama tiga malam dalam keadaan lapar, pada saat Ali melihatnya pucat, dia bertanya, “Ada apa denganmu wahai Fatimah?” Dia menjawab, “Telah tiga malam ini kami tidak memiliki apa pun di rumah.” Ali berkata, “Mengapa kamu diam saja?” Fatimah menjawab, “Pada malam pernikahan bapakku berkata kepadaku, ‘Hai Fatimah, kalau Ali pulang membawa sesuatu maka makanlah, kalau tidak maka jangan memintanya.”
Bermental kaya
Mental kaya, dalam agama dikenal dengan istilah qana’ah, rela dengan apa yang Allah Subhanahu waTa’ala bagi sehingga tidak menengok dan berharap apa yang ada di tangan orang lain.
Kaya bukan kaya dengan harta benda, namun kaya adalah kaya hati, artinya hati merasa cukup. Sebanyak apa pun harta seseorang, kalau belum merasa cukup, maka dia adalah fakir. Kata fakir dalam bahasa Arab berarti memerlukan, jadi kalau seseorang masih memerlukan (berharap dan menggantungkan diri) kepada apa yang dimiliki oleh orang lain tanpa berusaha, maka dia adalah fakir alias miskin
Kebahagiaan rumah tangga bergantung kepada perasan istri dalam skala lebih besar daripada yang lain, jika istri tidak bermental kaya, maka dia akan selalu merasa kekurangan, akibatnya dia akan mengeluh ke mana-mana dengan kekurangannya. Kurang ini, kurang itu, kurang anu dan seterusnya. Mentalnya adalah mental sengsara, mental miskin, minim syukur, memposisikan diri sebagai orang miskin sehingga seolah-olah dirinya patut diberi zakat.
Padahal seorang wanita bisa saja memiliki segala keutamaan di kolong langit ini, akan tetapi semua keutamaan ini tidak ada nilai dan harganya jika yang bersangkutan mempunyai tabiat sengsara dan mental miskin. Kedua tabiat ini bagi wanita menyebabkan kesengsaraan bagi suami dan kenestapaan bagi rumah tangga.
Banyak wanita sejak zaman batu sampai hari ini merasa nyaman dengan tabiat sengsara dan mental miskin ini. Dalam kehidupan sejarah, Nabiyullah Ibrahim ’alaihissalam pernah menemukan dua orang wanita, yang pertama bermental miskin dan yang kedua bermental kaya, keduanya pernah menjadi istri bagi anaknya, Ismail. Dengan bahasa sindiran, Nabi Ibrahim ’alaihissalam pernah meminta Ismail untuk berpisah dari istri pertamanya. Ibrahim ’alaihissalam melihat istri pertama anaknya bukan istri yang layak, karena dia bermental miskin. Ketika Ibrahim ’alaihissalam bertanya kepadanya tentang kehidupannya dengan suaminya, yang Ibrahim ’alaihissalam dengar dari mulutnya hanyalah keluh kesah. Sebaliknya istri kedua, jawabannya kepada mertuanya mengisyaratkan bahwa dia adalah istri yang pandai bersyukur dan bersikap qana’ah, maka Ibrahim ’alaihissalam meminta Ismail untuk mempertahankannya.
Dalam kehidupan ini tidak sedikit kita menemukan istri model seperti ini. Ditinjau secara sepintas dari keadaan rumahnya, rumah milik sendiri, lengkap dengan perabotan elektronik yang modern, didukung kendaraan keluaran terbaru, tapi dasar mentalnya mental miskin, maka yang bersangkutan tetap mengeluh seolah-olah dia adalah orang termiskin di dunia. Apakah hal ini merupakan kebenaran dari firman Allah Subhanahu waTa’ala, yang artinya, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. al-Ma’arij: 19). Tanpa ragu, memang.
Jika istri bermental kaya, maka keluarga akan merasa kaya dan cukup. Ini menciptakan kebahagiaan. Jika istri bermental melarat, maka yang tercipta di dalam rumah adalah iklim melarat dan ini menyengsarakan
(Oleh: Ust. Izzudin Karimi, Lc, sumber www.alsofwah.or.id)Posted by Abu AlifWaFaiz at 9:14 AM

Segerakanlah

Dari waktu lahir kehidupan. Dari waktu seseorang dibekap kerugiaan. Dan dari waktu berkelindan antara kemapanan dan kemalangan. Karena itu, waktu ibarat sebilah pedang;
ia bisa menyebabkan kematian. Di saat yang lain, ia pun bisa memberi banyak hal.

Sungguh beruntung mereka yang bisa menjadikan waktunya selalu lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. Maka, hendaknya kita isi lembar hidup yang masih Allah sisakan untuk kita, dengan amal-amal terbaik. Waktu yang berlalu tidak mungkin kembali. Dan waktu yang akan datang tidak mungkin ditahan. Untuk itu, kita mesti bersegera melakukan amalan berikut, tanpa ada niat menundanya.
Pertama,
Taubat. Tidak ada amalan yang bisa menyegerakan lahirnya kebaikan kecuali taubat. Dari taubat, terbuka pintu rahmat dan keberkahan. Taubatlah yang memberikan kesempatan seseorang untuk meraih apa yang tidak ia dapatkan. ''Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi ...'' (QS Ali Imran [3]:133)
Kedua,
shalat. Di antara dosa besar adalah menunda waktu shalat. Dan orang yang berani menunda shalat apalagi sampai meninggalkannya, berarti tidak yakin akan kematian yang siap mengincarnya. ''Sesungguhnya orang-orang munafik menyangka bisa menipu Allah, tapi sungguh Allahlah yang menghinakan mereka. Yaitu ketika mereka diseru untuk shalat, mereka bermalas-malasan ...'' (QS an-Nisa [4]:142)
Ketiga,
Membayar utang. Rasulullah dan para sahabat menunda menshalatkan mayit yang masih punya utang. Karenanya, jangan tunda membayar utang jika sudah mampu untuk membayarnya. Kelak di akhirat, amal kebaikan seseorang akan berpindah kepada yang memberi utang lantaran ketika di dunia tidak membayar utang padahal ada kemampuan
Keempat,
bersedekah. Bersedekah berarti memanggil rezeki yang berlimpah. Dan menunda sedekah sama dengan menunda datangnya rezeki yang berlimpah.
Kelima, berbuat baik. Hendaknya kita tidak menunda pekerjaan yang baik sampai besok, jika bisa dilakukan hari ini. Karena beban dan kewajiban esok hari sudah berbeda nuansanya dengan hari ini. ''Ketika telah selesai mengerjakan suatu perbuatan, maka (bergegaslah) mengerjakan (amalan) lain.'' (QS al-Insyirah [94]: 7)
Selain kebaikan di atas, masih ada empat amalan baik lainnya. Yaitu, menikah, berwasiat, menguburkan mayat, dan meminta maaf. Kesalahan yang belum termaafkan akan menjadi hambatan kelak saat kita menghadapi pengadilan Allah. ''Dan minta maaflah kalian, karena itu akan mendekatkan kepada ketakwaan.'' (QS al-Baqarah [2]:237)

By.: KH.Arifin Ilham

Jumat, 19 Februari 2010

Sisaft-sifat Mazmumah (sifat buruk)

1. Syarrut ta‘am (banyak makan)

  • Yaitu terlampau banyak makan atau minum ataupun gelojoh ketika makan atau minum.
  • Makan dan minum yang berlebih-lebihan itu menyebabkan seseorang itu malas dan lemah serta membawa kepada banyak tidur. Ini menyebabkan kita lalai untuk menunaikan ibadah dan zikrullah.
  • Makan dan minum yang berlebih-lebihan adalah dilarang walaupun tidak membawa kepada lalai dari menunaikan ibadah,tapi karena termasuk di dalam amalan mubazir.

2. Syarrul kalam (banyak bercakap

  • Yaitu banyak berkata-kata atau banyak bicara.
  • Banyak berkata-kata itu boleh membawa kepada banyak salah, dan banyak salah itu membawa kepada banyak dosa serta menyebabkan orang yang mendengar itu mudah merasa jemu.

3. Ghadhab (pemarah)

  • Gadhab berarti sifat pemarah, yaitu marah yang bukan pada menyeru kebaikan atau mendekati kejahatan.
  • Sifat pemarah adalah senjata bagi yang menjaga hak dan kebenaran. Oleh karena itu, seseorang yang tidak mempunyai sifat pemarah akan dizalimi dan akan dicerobohi hak-haknya.
  • Sifat pemarah yang dicela ialah marah yang bukan pada tempatnya dan tidak dengan sesuatu sebab yang benar.

4. Hasad (dengki)

  • yaitu menginginkan nikmat yang diperoleh oleh orang lain hilang atau berpindah kepadanya.
  • Seseorang yang bersifat dengki tidak ingin melihat orang lain mendapat nikmat atau tidak ingin melihat orang lain menyerupai atau lebih daripada dirinya dalam sesuatu perkara yang baik. Orang yang bersifat demikian seolah-olah membangkang kepada Allah subhanahu wata‘ala karena termasuk ingin mengkaruniakan sesuatu nikmat kepada orang lain.
  • Orang yang berperangai seperti itu juga sentiasa dalam keadaan berdukacita dan iri hati kepada orang lain yang akhirnya menimbulkan fitnah dan hasutan yang membawa kepada bencana dan kerusakan.

5. Bakhil (pelit)

  • Yaitu menahan haknya untuk dibelanjakan atau digunakankepada jalan yang dituntut oleh agama.
  • Nikmat yang dikaruniakan oleh Allah subhanahu wata‘ala kepada seseorang itu merupakan sebagai alat untuk membantu dirinya dan juga membantu orang lain.Oleh sebab itu, nikmat dan pemberian Allah menjadi sia-sia jika tidak digunakan dan dibelanjakan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah subhanahu wata‘ala.
  • Lebih-lebih lagi dalam perkara-perkara yang menyempurnakan agama seperti zakat, mengerjakan haji dan memberi nafkah kepada tanggungan, maka menahan hak atau harta tersebut adalah suatu kesalahan besar di sisi agama.

6. Hubbul jah (Mencintai kemegahan)

  • Yaitu memikirkan kemegahan, kebesaran dan pangkat, tetapi melupakan yang lainnya.
  • Perasaan menginginkan kemegahan dan pangkat kebesaran menjadikan perbuatan seseorang itu tidak ikhlas karena Allah.
  • Akibat dari sifat tersebut bisa membawa kepada tipu daya sesama manusia dan bisa menyebabkan seseorang itu membelakang pada kebenaran karena menjaga pangkat dan kebesaran.

7. Hubbud dunya (Cinta dunia)

  • bermaksud menginginkan dunia, yaitu mencintai perkara-perkara yang berbentuk keduniaan yang tidak membawa sedikit pun kebajikan di akherat.
  • Banyak perkara yang diinginkan oleh manusia yang terdiri dari kesenangan dan kemewahan. Di antara perkara-perkara tersebut ada perkara-perkara yang tidak dituntut oleh agama dan tidak menjadi kebajikan di akhirat.
  • Oleh yang demikian, cinta dunia itu adalah mengutamakan perkara-perkara tersebut sehingga membawa kepada lalai hatinya dari menunaikan kewajiban-kewajiban kepada Allah.
  • Namun begitu, menjadikan dunia sebagai jalan untuk menuju keridhaan Allah bukanlah suatu kesalahan.

8. Takabbur (sombong)

  • Yaitu membesarkan diri atau berkelakuan sombong dan congkak.
  • Orang yang takabbur itu memandang dirinya lebih mulia dan lebih tinggi pangkatnya daripada orang lain serta memandang orang lain itu hina dan rendah pangkat.
  • Sifat takabbur ini tiada sedikit pun faedah, tetapi malah membawa kepada kebencian Allah dan juga manusia dan kadangkala membawa kepada keluar daripada agama(murtad) karena enggan tunduk kepada kebenaran.

9. ‘Ujub (bangga diri)

  • Yaitu merasa atau menyangkakan dirinya lebih sempurna.
  • Orang yang bersifat ‘ujub adalah orang yang timbul di dalam hatinya sangkaan bahwa dia adalah seorang yang lebih sempurna dari segi pelajarannya, amalannya, kekayaannya atau sebagainya dan ia menyangka bahwa orang lain tidak berupaya melakukan sebagaimana yang dia lakukan.
  • Dengan itu, maka timbullah perasaan menghina dan memperkecil-kecilkan orang lain dan lupa bahwa tiap-tiap sesuatu itu ada kelebihannya.

10. Riya’ (memamerkan kebaikan kepada orang lain)

  • Yaitu memperlihatkan dan menunjuk-nunjuk amalan kepada orang lain.
  • Setiap amalan yang dilakukan dengan tujuan menunjuk-nunjuk akan hilanglah keikhlasan dan menyimpang dari tujuan asal untuk beribadah kepada Allah semata-mata.
  • Orang yang riya’ adalah sia-sia segala amalannya karena niatnya telah menyimpang yang disebabkan oleh dirinya sendiri yang hanya menginginkan pujian dari manusia.Abu ‘Ashim menuturkan kepada kami dari Ibnu Juraij dari Atha’, dia berkata; Aku mendengar Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma. Dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seandainya anak keturunan Adam memiliki dua lembah harta niscaya dia masih akan mencari yang ketiga. Dan tidak akan pernah menyumbat rongga anak Adam selain tanah, dan Allah menerima taubat bagi siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari dalam Kitab ar-Riqaq, hadits no. 6436, lihat Fath al-Bari [11/286] oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqalani rahimahullah)

11. Munafik

  • Banyak orang saat ini yg salah dlm mendefinisikan munafik, Hadits Rasulullah SAW:Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
  • Tanda orang munafik itu ada 3
  1. Apabila berbicara ia berdusta
  2. Apabila berjanji ia mengingkari
  3. Apabila diberi amanat ia berkhianat( HR Muslim )

Jauh Panggang dari Api, dari yg di definisikan oleh masyarakat Awam sekarang ini. Kaffah lah dalam BerIslam, jgn setengah2, beginilah jadinya pada seneng yg namanya porno2an, semi maupun Full. hayo sadar!!


12. Mengumbar Hawa Nafsu


Hawa nafsu terdiri dari dua perkataan: hawa (الهوى) dan nafsu (النفس)."Dalam bahasa Melayu 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan perkataan hawa (=hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula bererti keberahian atau keinginan bersetubuh.[1]"

"Ketiga-tiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat)berasal dari bahasa Arab:Hawa (الهوى): sangat cinta; kehendak.Nafsu (النفس): roh; nyawa; jiwa; tubuh; diri seseorang; kehendak; niat; selera; usaha.Syahwat (الشهوة): keinginan untuk mendapatkan yang lazat; berahi.[2]"

Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam didalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran.

Memperturuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.

Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman,keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya.

Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan dijalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.

Sabtu, 06 Februari 2010

Nasehat Untukku dan Kamu

Nasehat ini untuk semuanya ……….
Untuk mereka yang sudah memiliki arah………
Untuk mereka yang belum memiliki arah………
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
Nasehat ini untuk semuanya…….
Semua yang menginginkan kebaikan.Nikah itu ibadah…
Nikah itu suci……….. ……
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karenakecantikan,
bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan…..
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan….
.engkau akan mendapatkan kebahagiaan
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta….
Namun jika cinta engkau jadikan sbg landasan,maka keluargamu akan rapuh,
akan mudah hancur
Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan……
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat…….
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……
Niscaya mawaddah, sakinah dan warahmah akan tercapai.
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam “Istanamu”…..
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan…….
Jika ini kau lakukan “istanamu” tidak akan langgeng..
Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw….
Beliau tidak marah ketika harus tidur di depan pintu,
beralaskan sorban,karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar…….
.Menjahit bajunya yang robek……..
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam “istanamu”…..
Disayang, dimanja dan dilayani suami……
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu…
.Jika itu engkau lakukan, “istanamu” akan menjadi neraka bagimu
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……
Jika itu engkau lakukan akan celaka…
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah…..
Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan
hanya karenamenuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu…..
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth…..
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..
Istrimu bisa menjadi musuhmu….
Didiklah istrimu…
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya……
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sangsuami Muhammad saw menerima tugas risalah….
Istrimu adalah tanggung jawabmu….
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah…
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam….
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…
Jika engkau menjadi istri…
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu…
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah……
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….
Jika itu kau lakukan…..
Kecintaannya terhadapmu akanmemaksanya menjadi pendurhaka……
jangan………
.Jika engkau menjadi Ayah.....
Jadilah Ayah yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah Ayah yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah Ayah yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….
Ajaklah mereka taat kepada Allah…….
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah……….
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Jika engkau menjadi ibu….
Jadilah engkau ibu yang bijak,
ibu yang teduh….
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….
Jadikanlah mereka mujahid………
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…
Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..
Amin….
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selasa, 12 Januari 2010

Pujian

Wahab bin Munabbih berkata, "Siapa yang memujimu dengan sesuatu yang tiada padamu, maka waspadalah, suatu ketika kaupun takkan aman darinya. Ia akan mencacimu dengan sesuatu yang tiada pula ada padamu."

Ibnu ‘Ajibah mengatakan, “Janganlah engkau tertipu dengan pujian orang lain yang menghampirimu. Sesungguhnya mereka yang memuji tidaklah mengetahui dirimu sendiri kecuali yang nampak saja bagi mereka. Sedangkan engkau sendiri yang mengetahui isi hatimu."

Ada ulama yang mengatakan, “Barangsiapa yang begitu girang dengan pujian manusia, syaithon pun akan merasuk dalam hatinya.”


Lihatlah apa yang dilakukan oleh Abu Bakr Ash Shidiq tatkala beliau dipuji oleh orang lain. Beliau–radhiyallahu ‘anhu- pun berdo’a,

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا

يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

"Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun."

“Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka”

Minggu, 10 Januari 2010

Rosulullah dengan Sebiji Limau

Rasulullah Dengan Sebiji Limau
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur.
Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka.
Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, sehingga habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya.
Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan "Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya khawatir hatinya akan tersinggung.
Sebab itu saya habiskan semuanya." Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam sekalipun. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa.
Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Namun tidak berhasil. Rencananya di'gagal'kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW

Pahala Membantu Tetangga

Pahala Membantu Tetangga
Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, "Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?" Jawab yang lain, "Enam ratus ribu." Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?" Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."
Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya. Jawab orang itu, "Muwaffaq."
Lalu Abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?" Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku. Lalu beliau menceritakan bahawa dia memperolehi wang secara tiba-tiba sebanyak tiga ratus diirham dari pekerjaannya membuat dan menampal sepatu, lalau beliau berniat haji pada tahun ini sedang isterinya pula hamil.
Suatu hari isteriku tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu. Jawab jiranku, "Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu."
Ketika aku mendegar jawaban itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil uang tiga ratus dirham dan kuserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahawa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim. Suatu hari Rasulullah pernah ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga." Jawab Rasulullah, "Jadilah kamu orang yang baik."
Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?" Jawab Rasulullah, "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."

Rosulullah Saw. dan Seorang Pengemis Yahudi Buta

RASULULLAH SAW dan SEORANG PENGEMIS YAHUDI BUTA

"Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yangmendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian a...kan dipengaruhinya".
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.Suatuhari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung kerumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istriRasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,...
"Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?"Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecual isatu saja"
"Apakah Itu?" tanya Abubakar RA. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalupergi keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana" kata Aisyah RA.Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untukdiberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya,si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu ?"Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa.""Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" bantah si pengemisbuta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegangdan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku ituselalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku" pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkatakepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu.Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telahtiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW". Seketika itu juga pengemisitu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,"Benarkah demikian?
Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, iatidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawamakanan setiap pagi, ia begitu mulia..."
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan AbubakarRA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.semoga kita dapat mengambil pelahjaran dari kisah tersebut
Anda mengundang si Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata:“Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.”Pria berjanggut itu lalu balik bertanya,“Apakah suamimu sudah pulang?”Wanita itu menjawab,“Belum, dia sedang keluar.”“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.”Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu.


Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi.Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya,“Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.”Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.


“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan.“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.”Salah seorang pria itu berkata,“Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,” sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.”Sedangkan aku sendiri bernama Cinta.


Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.Suaminya pun merasa heran.“Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.


”Istrinya tak setuju dengan pilihan itu.Ia bertanya,“sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.


”Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu.Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.“Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka.


“Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam.Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.”Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.“Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah.


Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.Karena merasa ganjil,wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.“Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?”Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.


“Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya.


Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.

Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Dialah yang menjadi Inspirasi kami dalam kehidupan ini. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini”…

Tradisi Tahlilan utk Mayit

Bismillahirrahmanirrahim,

Didalam kaidah ushul fiqh ada berbunyi: “Hukum asal dari suatu ibadah adalah batal, hingga terdapat dalil (argumen) yang memerintahkannya.”

Dari mana asalnya tahlilan mayyit?


Ritual tahlilan sebenarnya merupakan adopsi (pengambilan) dan sinkretisasi (pembauran) dengan agama lain (Hindu & Budha) dalam upacara kematian, dalam rangka syi'ar agama di Indonesia di awal-awal masa perkembangan agama Islam. Dengan merubahnya dengan do’a dan zikir yang diambil dari ayat-ayat Al qur'an. Tapi dalam perkembangannya justru menjadi semacam Ibadah yang "wajib" dilakukan oleh orang yang sedang mendapat musibah kematian...sampai saat ini.

Jadi apakah tahlilan untuk mayyit salah satu sunnah Rasul?

Apakah Rasulullah pernah mentahlilkan Khadijah istri tercinta beliau, atau Hamzah paman tercinta beliau yang gugur dalam perang Uhud? Jawabannya pasti…TIDAK

Acara ritual tahlilan mayyit ternyata tidak pernah dikenal di masa Rasulullah SAW, tidak juga di masa para sahabatnya dan para Tabi’in maupun Tabi’ut tabi’in. Bahkan ritual tersebut tidak dikenal pula oleh para Imam-Imam Ahlus Sunnah seperti Al Imam Malik, Abu Hanifah, Asy Syafi’i, Ahmad, dan ulama lainnya yang semasa dengan mereka ataupun sesudah mereka
Jadi kenapa harus ikut-ikutan mengada-ada dalam beribadah, seperti melakukan tahlilan mayyit jika tahu bahwa ritual itu tidak pernah di contohkan Rasulullah?

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al Ahzab: 21) Islam telah sempurna, tidak ada lagi ibadah kecuali semua telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama Islam bagi kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian serta Aku ridha Islam menjadi agama kalian.” (Al Maidah: 3)

“Tidak ada suatu perkara yang dapat mendekatkan kepada Al Jannah (surga) dan menjauhkan dari An Naar (neraka) kecuali telah dijelaskan kepada kalian semuanya.” (H.R Ath Thabrani)

Jadi pada dasarnya, pihak yang membolehkan acara tahlilan tidak memiliki argumentasi melainkan satu argumen saja yaitu istihsan (menganggap baiknya suatu amalan) dengan dalil-dalil yang umum sifatnya. Mereka berdalil dengan keumuman ayat atau hadits yang menganjurkan untuk membaca Al Qur’an, berdzikir ataupun berdoa dan menganjurkan pula untuk memuliakan tamu dengan menyajikan hidangan dengan niatan shadaqah. Walaupun ritual tersebut jelas-jelas tidak pernah sama sekali di contohkan apalagi dianjurkan Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin

. “Maukah Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya”. (Al Kahfi: 103-104) Mengenai hadiah bacaan ayat Al qur'an buat mayyit. Apakah Rasulullah pernah memerintahkan umatnya untuk mengirim bacaan Al qur’an? Kalaulah memang berguna hadiah tersebut pasti banyak hadis shahih yang akan mengabarkannya, kenyataannya tidak. Al qur’an diturunkan bukan untuk menyelamatkan orang mati. Kita yang masih hiduplah yang butuh bacaan Al qur’an sebagai tuntunan.

“Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70)

Sebab orang yang telah meninggal telah terputus hubungannya dengan dunia. Apa yang dia bawa menghadap Allah hanyalah sekedar apa yang dia pernah perbuat di dunia.

“Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperoleh ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39)

"Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari)

Jadi lebih berguna jika anak-anaknya saja yang menghadiahi orang tua yang telah meninggal dengan do’a-do’a, melunasi hutangnya jika ada atau melakukan perbuatan yang sudah jelas dianjurkan dalam Al qur'an dan hadis

“Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim).


“ Maka sesungguhnya barang siapa di antara kalian yang masih hidup tentu akan melihat perselisihan yang banyak, maka peganglah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin mahdiyin, peganglah dengannya serta gigitlah dengan gigi-gigi gerahammu. Dan tinggalkanlah oleh kalian perkara-perkara yang baru dalam agama ini karena sesungguhnya setiap yang baru dalam agama ini bid’ah dan setiap bid’ah sesat “ (dikeluarkan oleh Abu Dawud 4607 dan Tirmidzi 2676)
“Siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami yang hal tersebut bukan dari agama ini maka perkara itu ditolak”. (Bukhari rahimahullah dalam shahihnya, pada kitab Ash Shulh, bab Idzaashthalahuu `ala shulhi jawrin fash shulhu marduud no. 2697)
“Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalannya itu tertolak” (Shahih Muslim, bab Naqdlul ahkam al bathilah wa raddu muhdatsaati umuur, no. 1718 )
Pendapat para ulama tentang hadist Bukhari dan Muslim diatas:
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini merupakan kaidah yang agung dari kaidah-kaidah Islam”. Beliau menambahkan lagi: “Hadits ini termasuk hadits yang sepatutnya dihafalkan dan digunakan dalam membatilkan seluruh kemungkaran dan seharusnya hadits ini disebarluaskan untuk diambil sebagai dalil”. ( Syarah Shahih Muslim)
Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata : “Hadits ini merupakan pokok yang agung dari pokok-pokok Islam. Dia seperti timbangan bagi amalan-amalan dalam dzahirnya sebagaimana hadits: (amal itu tergantung pada niatnya) merupakan timbangan bagi amalan-amalan dalam batinnya. Maka setiap amalan yang tidak diniatkan untuk mendapatkan wajah Allah tidaklah bagi pelakunya mendapatkan pahala atas amalannya itu, demikian pula setiap amalan yang tidak ada padanya perintah dari Allah dan rasulnya maka amalan itu tidak diterima dari pelakunya. (Jami`ul Ulum wal Hikam, 1/176)
Al Hafidz Ibnu Hajar Al Atsqalani rahimahullah setelah membawakan hadits ini dalam syarahnya terhadap kitab Shahih Bukhari, beliau berkomentar : “Hadits ini terhitung sebagai pokok dari pokok-pokok Islam dan satu kaidah dari kaidah-kaidah agama”. (Fathul Bari) Jadi hal baru yang mendapat janji multilevel pahala itu bukan mengada-ada dalam urusan ibadah, tapi lebih kepada bid'ah muamalah yang tidak dicontohkan Rasulullah di zamannya. 'Engkau lebih mengetahui urusan duniamu.' (“Antum a’lamu bi-syu`uni dun-yaakum”) (HR. Muslim) (Al-Islam wa Ushul Al-Hukm, hal. 78 )
Bukankah sudah jelas contoh Rasulullah dalam menghadapi orang yang terkena musibah kematian?
Apakah pernah Rasulullah mengajarkan para sahabatnya untuk duduk berkumpul membaca Dzikir dengan urutan-urutan tertentu dalam membaca nya serta menghadiahkan bacaan surat Yasin yang dibaca berjama'ah?
atau mungkin jangan-jangan kita termasuk orang yang disindir oleh Allah dalam QS. Al Maaidah : 104
” Dan apabila dikatakan kepada mereka, ” Marilah mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah dan (mengikuti) Rasul. ” Mereka menjawab, ”Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya). ” Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk.” “Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang mensyariatkan bagi mereka dari agama ini apa yang Allah tidak mengizinkannya”. (QS. Asy Syuura : 21)
Berdzikir itu dianjurkan, namun menciptakan kaifiyat (tatacara) dan penentuan waktu serta jumlah dan urutan berzikir itu harus ada hujjah dan dalilnya dari Rasulullah dan khulafaur rasyidin.
Memang kita tidak akan dihukum oleh Allah karena berzikir, tapi kita akan dihukum sebab mengada-adakan sebuah ibadah tanpa di contohkan oleh Rasulullah.
Copas dr Sdr. Hersu /wisatahati.com

Sabtu, 09 Januari 2010

Hanyalah Hari Ini.......

Inpirational letter,
Letter for the inspirational people

Hanyalah Hari Ini..

Sejatinya, kita hanya punya tiga hari saja:
Yanga pertama, hari kemarin.
Anda tidak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi,
dan tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan di hari kemarin.
Anda tidak mungkin lagi menghapus kesalahan;
dan mengulangi kegembiraan dan kesenangan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat;
lepaskan saja...!!
Yang kedua, hari esok.
Anda tidak tahu apa yang akan terjadi,
dan tidak bisa melakukan apa-apa esok hari hingga matahari esok terbit.
Anda tidak mungkin mersa sedih atau ceria di esok hari.
Karena esok hari belum tiba; biarkan saja...!!
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini,,,,
karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya.
Nikmatilah hari ini....
Karena yang ada hanyalah hari ini;
hari ini yang realitas.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,
meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,
karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain
bukan karena siapa mereka,
,tetapi karena siapakah diri anda sendiri
Jadi teman,,,
jangan biarkan masa lalu mengekangmu
atau masa depan membuatmu bingung,,,
lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan lah disini dan sekarang juga.
.Have a blassed day all…!!!--------------------